Rabu, 15 April 2015

Pendekatan Interaksi



Pendekatan Interaksi
MAKALAH

DisusununtukMemenuhiSalah Satu Tugas Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan
                                                                                           
Dosen :Dra. Ade Rokhayati, M.Pd.











Disusun oleh :
Kelompok 2
Anti Pitra Pebrianti                 (1300012)
Dinar Putri Ayu                      (1304132)
Fitria Rohmat Tunisa              (1305181)
Synthia Septi Ginanjar            (1307007)
2A PGSD




PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2015


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LatarBelakang
Sosiologi pendidikan adalah cabang dari ilmu pengetahuan yang membahas proses interaksi sosial anak mulai dari keluarga, masa sekolah sampai dewasa serta dengan kondisi-kondisi sosialcultural yang terdapat dalam lingkungannya atau masyarakat dimana seseorang tinggal.
Untuk menciptakan hubungan yang baik dengan individu maupun masyarakat maka perlu menggunakan beberapa pendekatan, dengan sebuah pendekatan maka seseorang akan mampu berinteraksi dengan individu lainnya secara lancar, baik dan mudah.
Guru sebagai tenaga pendidik yang akan berinteraksi dengan kebanyakan orang atau peserta didik dalam hal ini perlu memahami pendekatan interaksi agar mampu berinteraksi dengan semua kalangan mulai dari dengan peserta didik itu sendiri maupun dengan para guru-guru lainnya serta dengan masyarakat sekitar dimana guru tersebut tinggal.
B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan pendekatan interaksi?
2.      Apa hubungan antara pendekatan interaksi dengan pendekatan individu dan pendekatan sosial?
3.      Apa saja syarat, pendorong dan bentuk interaksi sosial
C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah adalah sebagai berikut:
1.      Memahami pendekatan interaksi
2.      Memahami hubungan antaraa pendekatan-pendekatan sosial
3.      Memahami syarat, pendorong dan bentuk interaksi sosial
D.       Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisanmakalahinidiantaranyauntukmenambahwawasanpenulis mengenai ragam pendekatan sosial dalam sosiologi serta menambahpengalamanpenulissebelummembuatskripsi.


E.        MetodePenulisan
Metode yang digunakandalampenulisanadalahstudi literature dankepustakaan.




















BAB II
PEMBAHASAN
A.       Pendekatan Interaksi
Pendekatan interaksi atau Approach Interaction terdiri dari dua kata yaitu pendekatan (Aproach) dan interaksi (Interaction). Pendekaatan adalah suatu upaya penyederhanaan masalah sampai batas-batas tertentu sehingga masih dapat ditoleransi untuk memudahkan penyelesaiannya. Upaya ini digunakan hampir dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan dimana suatu masalah baru umumnya diselesaikan dengan menggunakan modifikasi cara pemecahan yang telah diketahui bagi permasalahan lain.
Di dalam pendekatan interaksi kita memperhatikan faktor-faktor individual dan sosial, dimana individu dan masyarakat saling mempengaruhi dan hubungan timbal balik antara individu dan masyarakat, ada hubungan interaksi antara individu dapat mempengaruhi individu pengaruh-pengaruh yang bersifat dinamis, dan kreaatif.
Pendekatan interaksi adalah proses yang muncul atau bermula karena adanya suatu kontak antara individu atau kelompok yang satu dengan yang lain yang pada akhirnya dapat saling mempengaruhi, tetapi individu disini tidak dipaksa untuk mengikutinya tetapi mempunyai pandangan tersendiri.
Pendekatan interaksi adalah perpaduan antara pendekatan mikro dan pendekatan makro. Dimana pendekatan makro adalah seorang individu terbentuk sikapnya karena mematuhi norma dan nilai ia terima dari lingkungannya. Sedangkan, pendekatan mikro adalah dimana seorang individu mempunyai cara pandang sendiri tentang norma dan nilai sehingga dia mempunyai nilai dan norma yang dianggap benar namun itu belum bisa diterima oleh masyarakat disekitarnya karena terkadang relatif berbedaa dari nilai daan norma yang ada.
Contohnya disekitar kita banyak orang yang mentaati peraturan tapi mereka juga melanggar peraturan yang lainnya. Ini terjadi karena individu yang mengalami pendekatan ini merasa sadar bahwa dia berda di lingkungan yang memiliki hukum atau adat istiadat yang tak jauh dari nilai dan norma yang dianggap benar di lingkungannya. Namun dia juga merasa mempunyai pandangan sendiri tentang norma dan nilai itu. Individu ini membuat nilai dan norma yang ia buat sendiri dan dianggap benar serta dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini juga bisa terjadi karena individu tersebut merasa tertekan oleh satu peraturan yang ada dalam masyarakat tersebut, sehingga individu itu berontak dan membuat nilai dan norma sendiri, dia juga sadar dengan nilai dan norma lain yang ada.
Orang-orang yang melalui pendekatan interaksi ini biasanya bisa diterima oleh masyaraakat lain karena ia juga mematuhi peraturan-peraturan yang ada disekitarnya meski adaa yang beberapaa ia langgar. Namun itu bisa dimaklum oleh lingkungannya. Alasan lain kenapa pendekatan ini bisa terjadi karena mungkin disebabkan jaman semakin lama semakin modern dan muncul HAM. Mereka yang menganggap peraturan, adat istiadat, norma dan nilai itu terlalu membatasi tingkah laku mereka. Sebenranya peraturan masyarakat itu baik karena akaan membentuk masyaraakaat yang ideal. Namun pemikiran setiap orang berbeda. Ada orang yang merasa terlalu tertekan dan ada pula yang tak ada masalah dengan mematuhi peraturan itu.
Efek dari pendekatan interaksi adalah seorang individu akan terdorong untuk melanggar peraturan dan membuat norma atau nilai sendiri yang dianggap benar dan dapat diterima oleh masyarakat yang ada dalaam lingkungannya. Karena tidak mendapaat sanksi yang tegas maka individu itu cenderung akan melanggarnya lagi daan lagi.
Pendekatan individual ingin mengetahui diri pribadi dengan studi individu-individu dan pendekatan sosial ingin mengetahui diri pribadi dengan studi lingkungan sekitar fisis dan kultural individu.
Maka dalam pendekatan interaksi ini ingin mengetahui dalam konteksi sosialnya dengan membahas interaksi antar negara.
Kesimpulannya, pendekatan ini, mengatakan bahwa untuk mengetahui tingkah laku manusia harus dilihat dari individu dan masyarakat. jadi, approach daripada education of siciology tidak semata-mata individual atau societal tetapi kedua-duanya.
Educational sociology adalah studi tentang interaksi individu dan lingkungan kulturalnya yang terkandung didalamnya individu-individu lain, kelompok-kelompok sosial, dan pola-pola tingkah laku, ndimana seorang individu yang lahir selalu dipengaruhi oleh orang dan kebudayaan di sekelilingnya.
B.        Hubungan Sosiologi Pendidikan dengan Psikologi Pendidikan
Persamaan antara sosiologi pendidikan dan psikologi pendidikan adalahkedua-duanya mencari jalan untuk menentukan dan memberikan arah terhadap efek sekolah bagi tingkah laku individu. Dengan kata lain kedua ilmu tersebut merupakan alat untuk merealisasi tercapainya tujuan pendidikan, yaitu mengembangkan personality (pribadi) anak, menyiapkan kesanggupan mereka didalam masyarakat.
Adapun perbedaan antara sosiologi pendidikan dan psikologi pendidikan adalah menurut Zorbagh (A. Ahmadi 1991: 48):
1.      Psikologi pendidikan berhubungan dengan teknik bagi pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru dalam diri anak.
2.      Sedangkan sosiologi pendidikan tertarik perhatiannya didalam implikasi-implikasi bagi pembuatan kurikulum-kurikulum, organisasi kelas dan metode-metode mengajar. Dari kenyataan bahwa sekolah adalah suatu lembaga sosial dan merupajkan bagian yang lebih besar daripada organisasi sosial.
Sosiologi pendidikan adalah suatu ilmu yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi ilmu ini tidak berhubungan dengan metode pencarian atau pengumpulan dan pengalaman, tetapi berhubungan dengan efek belajar atas kehidupan kelompok. Ilmu ini bertujuan untuk menerangkan bagaimana pendidikan sebagai suatu proses sosial.
Psikologi pendidikan adalah pendidikan yang memperhatikan tahapan psikologi anak.
Pada dasarnya psikologi pendidikan menitikberatkan sebagai proses belajar, sedangkan sosiologi pendidikan menitikberatkan pendidikan sebagai proses education.
C.       Hubungan Pendekatan Interaksi dengan Pendekatan Sosial dan Pendekatan Individu
Pendekatan interaksi ini memperhatikan pendekatan individu dengan faktor-faktor biologis dan psikologisnya pada tiaap-tiap individu sebagai kekuatan potensial dan pendekatan sosial mempunyai faktor yang memberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan kekuatan-kekuatan potensial individu untuk dikembangkan ke arah yang bermanfaat dalam kehidupan.
Pendekatan individu memberikan dasar adanya individualistis watak dan kepribadian individu-individu perseorangan sedangkan pendekatan sosial terutama dengan studi sosiologisnya memberi landasan arah dan perkembangan watak dan kepribadian individu-individu dalam kontak antar individu, kontak antar masyarakat satu dengan yang lain, kontak antara negara satu dengan negara lain.
Pendekatan interaksi merupakan perpaduan antara pendekatan individu dengan pendekatan sosial dengan kata lain pendekatan interaksi lingkungannya mencakup individu-individu, kelompok-kelompok sosial, pola-pola tingkah laku dan kebudayannya. Dengan adanya interaksi maka manusia dari lahirnya telah mempengaruhi tingkah laku orang laain dan benda-benda sekitarnya dan sebaliknya tingkah laku oraang lain daan benda-benda disekitarnya mempengaruhi individu tersebut daalam pertumbuhannya. Kesimpulannya, untuk dapat memahami tingkah laku manusia dapat dipahaami atau dilihat dari individu dan masyarakatnya.
D.       Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial. Oleh karena itu, tanpa sebuah interaksi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok dan individu dengan kelompok atau sebaliknya.
Menurut Soerjono Soekanto (miemien chaqiebie, 2012) mengatakan bahwa interaksi sosial terjadi karena terpenuhinya dua syarat, yaitu:
1.      Kontak Sosial
Dalam sosiologi, kontak sosial dapat terjadi dengan atau tanpa hubungan fisik. Kontak sosial memiliki sifat-sifat yang diantaranya:
a.       Bersifat positif jika menghasilkan kerja sama dan bersifat negatif jika menghasilkan pertikaian.
b.      Bersifat primer jika pelaku interaksi bertemu muka langsung. Bersifat sekunder jika melalui suatu perantara.
2.      Komunikasi
Komunikasi memuat komponen-komponen sebagai berikut:
a.       Komunikator, yaitu penyampai pesan.
b.      Komunikan, yaitu penerima pesan.
c.       Pesan, segala sesuatu yang disampaikan komunikator.
d.      Media, sarana untuk menyampaikan pesan.
e.       Efek, perubahan yang terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator.
Adanya komunikasi menimbulkan kontak sosial akan tetapi adanya kontak sosial belum tentu menimbulkan komunikasi. Interaksi sosial juga dapat terjadi melalui komunikasi nonverbal. Setiap pihak menyadari keberadaan pihak lain
yang dapat menyebabkan perubahan perasaan. Ketika penyampaian pesan dilakukan secara lisan kemudian kita mengalihkan dengan tulisan maka itulah yang disebut verbal communication.
E.        Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial
Interaksi sosial dilandasi oleh beberaapa faktor, baik faktor internal maupun faktr eksternal.
Adapun faktor internal yang mempengaruhi interaksi sosial adalah sebagai berikut:
1.      Dorongan kodrati sebagai mahluk sosial.
2.      Dorongan untuk memenuhi kebutuhan.
3.      Dorongan untuk mengembangkan diri.
Faktor eksternal yang mempengaruhi interaaksi sosial adalah sebagaai berikut:
1.      Imitasi, suatu proses atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikp, penampilan, gaya hidup dan lain-lain. Imitasi bisa berdampak positif bisa negatif tergantung apa yang ditiru.
2.      Identifikasi, upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain yang ditirunya.
3.      Sugesti, rangsangan/ pengaruh/ stimulus yang diberikan seseorang individu kepada individu lain sedemikian rupa, sehingga orang yang diberikan sugesti tersebut menuruti apa yang disugestikannya tanpa berpikir secara kritis dan rasional.
4.      Simpati, suatu proses kejiwaan, dimana seseorang merasa tertarik kepaadaa seseorang atau sekelompok orang karena sikaapnya, penampilannyaa, wibawaanya, atau perbuatannya.
5.      Empati, haampir sama dengan simpati, tapi tidak semata-maata perasaan kejiwaaan saja tapi dibarengi perasaan yang sanagt dalam kemudian ada tindakaannya.

F.        Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk interaksi sosial dibagi menjadi dua, yaitu:
1.      Assosiatif
a.       Cooperative (kerja sama), kerja sama disini dimaksudkan sebagai usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu tujuan yang sama.
b.      Akomodasi, menunjuk pada usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan atau usaha untuk mencapai kestabilan.
c.       Asimilasi, apabila orang melakukan asimilasi kedalam suatu kelompok manusia atas masyarakat, maka dia tidak lagi membedakan dirinya dengan kelompok tersebut yang mengakibatkan mereka dianggap seperti orang asing
2.      Disosiatif
a.       Persaingan, dimana individu atau kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu massa tertentu menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa mempergunakan ancaman dan kekerasan.
b.      Kontravensi, suatu bentuk interaksi sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.

G.       Hubungan antara Pendekatan Interaksi dengan Pendidikan
Dalam dunia pendidikan pendekan interaksi dapat digunakan karena pendekatan ini merupakan salah satu dari pendekatan yang digunakan dalam sosiologi pendidikan. Dalam proses pembelajaran hal-hal yang biasa terjadi dan berkaitan dengan pendekatan ini adalah kontak dan komunikasi.
Kontak terbagi menjadi beberapa macam diantaranya:
1.      Kontak antara individu dengan individu, ini bisa dilihat dalam proses pembelajaran yaitu kontak yang terjadi antara guru dengan murid, antara murid yang satu dengan murid yang lain.
2.      Kontak antara kelompok dengan kelompok, ini bisa terlihat dari kontak yang terjadi antara guru dengan kelompok diskusi kelas yang telah dibentuk dalam pembelajaraan di kelas.
3.      Kontak antara kelompok, ini bisa terlihat dari kontak yang terjadi antara kelompok diskusi yang dibentuk dalam kelas atatu kontak antara kelompok orangtua murid dengan kelompok dewan guru.
Selanjutnya yaitu komunikasi, dimana melalui komunikasi dapat menyampaikan perasaan dan pikiran seseorang kepada orang lain atau kelompok lain. Adapun alat-alat komunikasi yang dapat digunakan yaitu:
1.      Melalui pembicaraan.
2.      Melalui mimik.
3.      Melalui lambang-lambang isyarat seperti mengacungkan jari.
4.      Melalui media, baik cetak maupun non cetak.
Dalam pembelajaran, komunikasi bisa terjalin antara siswa dan guru seperti mempersilahkan siswa yang mengacungkan jari untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh gurunya.







BAB III
PENUTUP
A.       Kesimpulan
Pendekatan interaksi adalah pendekatan dimana adanya hubungan timbal balik antara masyarakat dengan individu yang saling mempengaruhi satu sam lainnya. Endekatan interaksi akan terlihat dari adanya proses interaksi sosial. Interaksi sosial terjadi antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, individu dengan kelompok dan sebaliknya.
Pendekatan interaksi berhubungan erat dengan pendekatan individu dan pendekatan sosial terutama untuk memahami perilaku dari seorang individu.
B.        Saran
Sebagai seorang calon guru tentu harus memahami pendekatan interaksi hal ini berguna untuk guru dalam berinteraksi dengan siswnya saat kegiatan belajar mengajar. Selain itu calon guru harus memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

















DAFTAR PUSTAKA
Agus, D. (2011). “Pengertian dan Pendekatan Sosiologi Pendidikan”. [Online].
Ahmadi, A. (1991). “Sosiologi Pendidikan”.Jakarta: PT RINEKA CIPTA

Chaqiebie, M.(2012). “Pendekatan Interaksi”.[Online].

 


0 komentar:

Posting Komentar