MAKALAH
DisusununtukMemenuhiSalah
Satu Tugas Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan
Dosen
:Dra.
Ade Rokhayati,
M.Pd.
Disusun oleh :
Kelompok 2
Anti Pitra Pebrianti (1300012)
Dinar Putri Ayu (1304132)
Fitria Rohmat Tunisa (1305181)
Synthia Septi Ginanjar (1307007)
2A PGSD
PROGRAM
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS
TASIKMALAYA
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Sosiologi pendidikan adalah cabang dari ilmu pengetahuan
yang membahas proses interaksi sosial anak mulai dari keluarga, masa sekolah
sampai dewasa serta dengan kondisi-kondisi sosialcultural yang terdapat dalam lingkungannya
atau masyarakat dimana seseorang tinggal.
Untuk menciptakan hubungan yang baik dengan individu
maupun masyarakat maka perlu menggunakan beberapa pendekatan, dengan sebuah
pendekatan maka seseorang akan mampu berinteraksi dengan individu lainnya
secara lancar, baik dan mudah.
Guru sebagai tenaga pendidik yang akan berinteraksi
dengan kebanyakan orang atau peserta didik dalam hal ini perlu memahami
pendekatan interaksi agar mampu berinteraksi dengan semua kalangan mulai dari
dengan peserta didik itu sendiri maupun dengan para guru-guru lainnya serta
dengan masyarakat sekitar dimana guru tersebut tinggal.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.
Apa
yang dimaksud dengan pendekatan interaksi?
2.
Apa
hubungan antara pendekatan interaksi dengan pendekatan individu dan pendekatan
sosial?
3.
Apa
saja syarat, pendorong dan bentuk interaksi sosial
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah adalah sebagai berikut:
1.
Memahami
pendekatan interaksi
2.
Memahami
hubungan antaraa pendekatan-pendekatan sosial
3.
Memahami
syarat, pendorong dan bentuk interaksi sosial
D.
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisanmakalahinidiantaranyauntukmenambahwawasanpenulis mengenai ragam pendekatan sosial dalam sosiologi serta
menambahpengalamanpenulissebelummembuatskripsi.
E.
MetodePenulisan
Metode
yang digunakandalampenulisanadalahstudi literature dankepustakaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pendekatan
Interaksi
Pendekatan interaksi atau Approach
Interaction terdiri dari dua kata yaitu pendekatan (Aproach) dan interaksi (Interaction).
Pendekaatan adalah suatu upaya penyederhanaan masalah sampai batas-batas
tertentu sehingga masih dapat ditoleransi untuk memudahkan penyelesaiannya.
Upaya ini digunakan hampir dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan dimana suatu
masalah baru umumnya diselesaikan dengan menggunakan modifikasi cara pemecahan
yang telah diketahui bagi permasalahan lain.
Di dalam pendekatan interaksi kita memperhatikan faktor-faktor individual
dan sosial, dimana individu dan masyarakat saling mempengaruhi dan hubungan
timbal balik antara individu dan masyarakat, ada hubungan interaksi antara
individu dapat mempengaruhi individu pengaruh-pengaruh yang bersifat dinamis,
dan kreaatif.
Pendekatan interaksi adalah proses yang muncul atau bermula karena adanya
suatu kontak antara individu atau kelompok yang satu dengan yang lain yang pada
akhirnya dapat saling mempengaruhi, tetapi individu disini tidak dipaksa untuk
mengikutinya tetapi mempunyai pandangan tersendiri.
Pendekatan interaksi adalah perpaduan antara pendekatan mikro dan
pendekatan makro. Dimana pendekatan makro adalah seorang individu terbentuk
sikapnya karena mematuhi norma dan nilai ia terima dari lingkungannya.
Sedangkan, pendekatan mikro adalah dimana seorang individu mempunyai cara
pandang sendiri tentang norma dan nilai sehingga dia mempunyai nilai dan norma
yang dianggap benar namun itu belum bisa diterima oleh masyarakat disekitarnya
karena terkadang relatif berbedaa dari nilai daan norma yang ada.
Contohnya disekitar kita banyak orang yang mentaati peraturan tapi mereka
juga melanggar peraturan yang lainnya. Ini terjadi karena individu yang
mengalami pendekatan ini merasa sadar bahwa dia berda di lingkungan yang
memiliki hukum atau adat istiadat yang tak jauh dari nilai dan norma yang
dianggap benar di lingkungannya. Namun dia juga merasa mempunyai pandangan sendiri
tentang norma dan nilai itu. Individu ini membuat nilai dan norma yang ia buat
sendiri dan dianggap benar serta dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini juga
bisa terjadi karena individu tersebut merasa tertekan oleh satu peraturan yang
ada dalam masyarakat tersebut, sehingga individu itu berontak dan membuat nilai
dan norma sendiri, dia juga sadar dengan nilai dan norma lain yang ada.
Orang-orang yang melalui pendekatan interaksi ini biasanya bisa diterima
oleh masyaraakat lain karena ia juga mematuhi peraturan-peraturan yang ada
disekitarnya meski adaa yang beberapaa ia langgar. Namun itu bisa dimaklum oleh
lingkungannya. Alasan lain kenapa pendekatan ini bisa terjadi karena mungkin
disebabkan jaman semakin lama semakin modern dan muncul HAM. Mereka yang
menganggap peraturan, adat istiadat, norma dan nilai itu terlalu membatasi
tingkah laku mereka. Sebenranya peraturan masyarakat itu baik karena akaan
membentuk masyaraakaat yang ideal. Namun pemikiran setiap orang berbeda. Ada
orang yang merasa terlalu tertekan dan ada pula yang tak ada masalah dengan
mematuhi peraturan itu.
Efek dari pendekatan interaksi adalah seorang individu akan terdorong untuk
melanggar peraturan dan membuat norma atau nilai sendiri yang dianggap benar
dan dapat diterima oleh masyarakat yang ada dalaam lingkungannya. Karena tidak
mendapaat sanksi yang tegas maka individu itu cenderung akan melanggarnya lagi
daan lagi.
Pendekatan individual ingin mengetahui diri pribadi dengan studi
individu-individu dan pendekatan sosial ingin mengetahui diri pribadi dengan
studi lingkungan sekitar fisis dan kultural individu.
Maka dalam pendekatan interaksi ini ingin mengetahui dalam konteksi
sosialnya dengan membahas interaksi antar negara.
Kesimpulannya, pendekatan ini, mengatakan bahwa untuk mengetahui tingkah
laku manusia harus dilihat dari individu dan masyarakat. jadi, approach daripada education of siciology tidak semata-mata individual atau societal tetapi kedua-duanya.
Educational sociology adalah studi tentang interaksi individu dan lingkungan
kulturalnya yang terkandung didalamnya individu-individu lain,
kelompok-kelompok sosial, dan pola-pola tingkah laku, ndimana seorang individu
yang lahir selalu dipengaruhi oleh orang dan kebudayaan di sekelilingnya.
B.
Hubungan Sosiologi Pendidikan dengan Psikologi Pendidikan
Persamaan antara sosiologi pendidikan dan psikologi
pendidikan adalahkedua-duanya mencari jalan untuk menentukan dan memberikan
arah terhadap efek sekolah bagi tingkah laku individu. Dengan kata lain kedua
ilmu tersebut merupakan alat untuk merealisasi tercapainya tujuan pendidikan,
yaitu mengembangkan personality (pribadi) anak, menyiapkan kesanggupan mereka
didalam masyarakat.
Adapun perbedaan antara sosiologi pendidikan dan
psikologi pendidikan adalah menurut Zorbagh (A. Ahmadi 1991: 48):
1.
Psikologi
pendidikan berhubungan dengan teknik bagi pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru
dalam diri anak.
2.
Sedangkan
sosiologi pendidikan tertarik perhatiannya didalam implikasi-implikasi bagi
pembuatan kurikulum-kurikulum, organisasi kelas dan metode-metode mengajar.
Dari kenyataan bahwa sekolah adalah suatu lembaga sosial dan merupajkan bagian
yang lebih besar daripada organisasi sosial.
Sosiologi pendidikan adalah suatu ilmu yang dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari, tetapi ilmu ini tidak berhubungan dengan metode
pencarian atau pengumpulan dan pengalaman, tetapi berhubungan dengan efek
belajar atas kehidupan kelompok. Ilmu ini bertujuan untuk menerangkan bagaimana
pendidikan sebagai suatu proses sosial.
Psikologi pendidikan adalah pendidikan yang memperhatikan tahapan psikologi
anak.
Pada dasarnya psikologi pendidikan menitikberatkan sebagai proses belajar,
sedangkan sosiologi pendidikan menitikberatkan pendidikan sebagai proses
education.
C. Hubungan
Pendekatan Interaksi dengan Pendekatan Sosial dan Pendekatan Individu
Pendekatan interaksi ini memperhatikan pendekatan individu dengan
faktor-faktor biologis dan psikologisnya pada tiaap-tiap individu sebagai
kekuatan potensial dan pendekatan sosial mempunyai faktor yang memberikan
kesempatan untuk mengaktualisasikan kekuatan-kekuatan potensial individu untuk
dikembangkan ke arah yang bermanfaat dalam kehidupan.
Pendekatan individu memberikan dasar adanya individualistis watak dan
kepribadian individu-individu perseorangan sedangkan pendekatan sosial terutama
dengan studi sosiologisnya memberi landasan arah dan perkembangan watak dan
kepribadian individu-individu dalam kontak antar individu, kontak antar
masyarakat satu dengan yang lain, kontak antara negara satu dengan negara lain.
Pendekatan interaksi merupakan perpaduan antara pendekatan individu dengan
pendekatan sosial dengan kata lain pendekatan interaksi lingkungannya mencakup
individu-individu, kelompok-kelompok sosial, pola-pola tingkah laku dan
kebudayannya. Dengan adanya interaksi maka manusia dari lahirnya telah
mempengaruhi tingkah laku orang laain dan benda-benda sekitarnya dan sebaliknya
tingkah laku oraang lain daan benda-benda disekitarnya mempengaruhi individu
tersebut daalam pertumbuhannya. Kesimpulannya, untuk dapat memahami tingkah
laku manusia dapat dipahaami atau dilihat dari individu dan masyarakatnya.
D.
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial. Oleh karena itu,
tanpa sebuah interaksi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi
sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan
individu, kelompok dengan kelompok dan individu dengan kelompok atau
sebaliknya.
Menurut Soerjono Soekanto (miemien chaqiebie, 2012) mengatakan bahwa
interaksi sosial terjadi karena terpenuhinya dua syarat, yaitu:
1.
Kontak
Sosial
Dalam
sosiologi, kontak sosial dapat terjadi dengan atau tanpa hubungan fisik. Kontak
sosial memiliki sifat-sifat yang diantaranya:
a.
Bersifat
positif jika menghasilkan kerja sama dan bersifat negatif jika menghasilkan
pertikaian.
b.
Bersifat
primer jika pelaku interaksi bertemu muka langsung. Bersifat sekunder jika
melalui suatu perantara.
2.
Komunikasi
Komunikasi
memuat komponen-komponen sebagai berikut:
a.
Komunikator,
yaitu penyampai pesan.
b.
Komunikan,
yaitu penerima pesan.
c.
Pesan,
segala sesuatu yang disampaikan komunikator.
d.
Media,
sarana untuk menyampaikan pesan.
e.
Efek,
perubahan yang terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator.
Adanya komunikasi menimbulkan kontak sosial akan tetapi
adanya kontak sosial belum tentu menimbulkan komunikasi. Interaksi sosial juga
dapat terjadi melalui komunikasi nonverbal. Setiap pihak menyadari keberadaan
pihak lain
yang dapat menyebabkan perubahan perasaan. Ketika
penyampaian pesan dilakukan secara lisan kemudian kita mengalihkan dengan
tulisan maka itulah yang disebut verbal
communication.
E.
Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial
Interaksi sosial dilandasi oleh beberaapa faktor, baik faktor internal
maupun faktr eksternal.
Adapun faktor internal yang mempengaruhi interaksi sosial adalah sebagai
berikut:
1.
Dorongan
kodrati sebagai mahluk sosial.
2.
Dorongan
untuk memenuhi kebutuhan.
3.
Dorongan
untuk mengembangkan diri.
Faktor eksternal yang mempengaruhi interaaksi sosial adalah sebagaai
berikut:
1.
Imitasi,
suatu proses atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikp,
penampilan, gaya hidup dan lain-lain. Imitasi bisa berdampak positif bisa
negatif tergantung apa yang ditiru.
2.
Identifikasi,
upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain yang
ditirunya.
3.
Sugesti,
rangsangan/ pengaruh/ stimulus yang diberikan seseorang individu kepada
individu lain sedemikian rupa, sehingga orang yang diberikan sugesti tersebut
menuruti apa yang disugestikannya tanpa berpikir secara kritis dan rasional.
4.
Simpati,
suatu proses kejiwaan, dimana seseorang merasa tertarik kepaadaa seseorang atau
sekelompok orang karena sikaapnya, penampilannyaa, wibawaanya, atau
perbuatannya.
5.
Empati,
haampir sama dengan simpati, tapi tidak semata-maata perasaan kejiwaaan saja
tapi dibarengi perasaan yang sanagt dalam kemudian ada tindakaannya.
F.
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk interaksi sosial dibagi menjadi dua, yaitu:
1.
Assosiatif
a.
Cooperative
(kerja sama), kerja sama disini dimaksudkan sebagai usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu tujuan yang sama.
b.
Akomodasi,
menunjuk pada usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan atau usaha untuk
mencapai kestabilan.
c.
Asimilasi,
apabila orang melakukan asimilasi kedalam suatu kelompok manusia atas
masyarakat, maka dia tidak lagi membedakan dirinya dengan kelompok tersebut
yang mengakibatkan mereka dianggap seperti orang asing
2.
Disosiatif
a.
Persaingan,
dimana individu atau kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui
bidang-bidang kehidupan yang pada suatu massa tertentu menjadi pusat perhatian
umum dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka
yang telah ada, tanpa mempergunakan ancaman dan kekerasan.
b.
Kontravensi,
suatu bentuk interaksi sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan
atau pertikaian.
G. Hubungan
antara Pendekatan Interaksi dengan Pendidikan
Dalam dunia pendidikan pendekan interaksi dapat digunakan karena pendekatan
ini merupakan salah satu dari pendekatan yang digunakan dalam sosiologi
pendidikan. Dalam proses pembelajaran hal-hal yang biasa terjadi dan berkaitan
dengan pendekatan ini adalah kontak dan komunikasi.
Kontak terbagi menjadi beberapa macam diantaranya:
1.
Kontak
antara individu dengan individu, ini bisa dilihat dalam proses pembelajaran
yaitu kontak yang terjadi antara guru dengan murid, antara murid yang satu
dengan murid yang lain.
2.
Kontak
antara kelompok dengan kelompok, ini bisa terlihat dari kontak yang terjadi
antara guru dengan kelompok diskusi kelas yang telah dibentuk dalam
pembelajaraan di kelas.
3.
Kontak
antara kelompok, ini bisa terlihat dari kontak yang terjadi antara kelompok diskusi
yang dibentuk dalam kelas atatu kontak antara kelompok orangtua murid dengan
kelompok dewan guru.
Selanjutnya yaitu komunikasi, dimana melalui komunikasi dapat menyampaikan
perasaan dan pikiran seseorang kepada orang lain atau kelompok lain. Adapun alat-alat
komunikasi yang dapat digunakan yaitu:
1.
Melalui
pembicaraan.
2.
Melalui
mimik.
3.
Melalui
lambang-lambang isyarat seperti mengacungkan jari.
4.
Melalui
media, baik cetak maupun non cetak.
Dalam pembelajaran, komunikasi bisa terjalin antara siswa dan guru seperti
mempersilahkan siswa yang mengacungkan jari untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh gurunya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan interaksi adalah pendekatan dimana adanya
hubungan timbal balik antara masyarakat dengan individu yang saling
mempengaruhi satu sam lainnya. Endekatan interaksi akan terlihat dari adanya
proses interaksi sosial. Interaksi sosial terjadi antara individu dengan
individu, kelompok dengan kelompok, individu dengan kelompok dan sebaliknya.
Pendekatan interaksi berhubungan erat dengan pendekatan
individu dan pendekatan sosial terutama untuk memahami perilaku dari seorang
individu.
B.
Saran
Sebagai seorang calon guru tentu harus memahami
pendekatan interaksi hal ini berguna untuk guru dalam berinteraksi dengan
siswnya saat kegiatan belajar mengajar. Selain itu calon guru harus memiliki
kemampuan untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
DAFTAR
PUSTAKA
Agus, D. (2011). “Pengertian
dan Pendekatan Sosiologi Pendidikan”. [Online].
Tersedia: http://sdn2-ketro.blogspot.com/2011/02/pengertian-dan-pendekatan-sosilogi.html?m=1 .[Diakses04 Maret 2015].
Ahmadi, A. (1991).
“Sosiologi Pendidikan”.Jakarta: PT RINEKA CIPTA
Chaqiebie, M.(2012).
“Pendekatan
Interaksi”.[Online].
Tersedia:http://miemien-chaqiebie.blogspot.com/2012/04/pendekatan-interaksi.html?m=1 .[Diakses04 Maret2015].
0 komentar:
Posting Komentar