TEORI
MEDAN
MAKALAH
DisusununtukMemenuhiSalah
Satu Tugas Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan
Dosen
:Dra.
Ade Rokhayati,
M.Pd.
Disusun oleh :
Kelompok 3
AdindaSilviana (1300060)
AnanditaCyntisaDwiPutri (1304778)
AnggiSaputra (1305476)
MuhamadRifqiWaldani (1303489)
PROGRAM
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS
TASIKMALAYA
2015
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Teori
Medan
Salah satu cara untuk meneliti tingkah laku
manusia ialah dengan membahas medio sosiopsychis manusia, dengan membahas medan
sosial manusia. Cara ini terkenal dengan nama teori medan atau field theory
yang dijarkan oleh Dr. Kurt Lewin dalam psikologi dan dikembangkan dalam
psikologi sosial oleh J. F. Brown.Seorang psikolog, Kurt Lewin (1935,1936)
dalam (Hasan Mustafa, : 6) mengkaji perilaku sosial melalui pendekatan konsep
"medan"/"field" atau "ruang kehidupan" - life
space. Untuk memahami konsep ini perlu dipahami bahwa secara tradisional
para psikolog memfokuskan pada keyakinan bahwa karakter individual (instink dan
kebiasaan), bebas - lepas dari pengaruh situasi di mana individu
melakukan aktivitas.Namun Lewin kurang sepaham dengan keyakinan
tersebut.Menurutnya penjelasan tentang perilaku yang tidak memperhitungkan
faktor situasi, tidaklah lengkap. Dia merasa bahwa semua peristiwa psikologis
apakah itu berupa tindakan, pikiran, impian, harapan, atau apapun, kesemuanya
itu merupakan fungsi dari "ruang kehidupan"- individu dan lingkungan dipandang
sebagai sebuah konstelasi yang saling tergantung satu sama lainnya. Artinya
"ruang kehidupan" merupakan juga merupakan determinan bagi tindakan,
impian, harapan, pikiran seseorang.Lewin memaknakan "ruang kehidupan"
sebagai seluruh peristiwa (masa lampau, sekarang, masa datang) yang berpengaruh
pada perilaku dalam satu situasi tertentu.Bagi Lewin, pemahaman atas perilaku
seseorang senantiasa harus dikaitkan dengan konteks - lingkungan di mana
perilaku tertentu ditampilkan. Intinya, teori medan berupaya menguraikan bagaimana
situasi yang ada (field) di sekeliling individu bepengaruh pada
perilakunya. Sesungguhnya teori medan mirip dengan konsep "gestalt"
dalam psikologi yang memandang bahwa eksistensi bagian-bagian atau unsur-unsur
tidak bisa terlepas satu sama lainnya. Misalnya, kalau kita melihat bangunan,
kita tidak melihat batu bata, semen, kusen, kaca, secara satu persatu.Demikian pula
kalau kita mempelajari perilaku individu, kita tidak bisa melihat individu itu
sendiri, lepas dari konteks di mana individu tersebut berada.
Psikologi Gestalt menyatakan bahwa gejala
psikologi terjadi pada suatu medan atau lapangan (filed) yang merupakan suatu
system yang saling tergantung (interdependent) yang meliputi persepsi dan
pengalaman masa lampau. Unsur-unsur individu dari medan tidak dapat di pahami
tanpa mengetahui medan tersebut sebagai suatu keseluruhan. Adapun teori
lapangan Kurt Lewin sangat dipengaruhi oleh aliran Psikologi Gestalt.Oleh
karena itu tidak mengherankanjika teori lapangan dari Kurt Lewin juga sangat
mengutamakan keselesuruhan daripada elemn atau bagian dalam studinya tentang
jiwa manusia.Teori ini menggunakan metode konstruktiv atau disebut juga metode
genetic.Metode tersebt adalah metode yang digunakan Lewin sebagai metode
klasifikasi.Metode Klasifikasi menurutnya mempunyai kelemahan karena hanya
mengelompkan objek studi berdasarkan persamaan-persamaannya saja. Konsekuensi
dari metode konstruksi diantaranya :
1.
Sifat
dinamis pada metode konstruktif yang mengklasifikasinkan objek stuid-studinya
berdasarkan hubungan antara satu objek dengan obejk lainnya, teoti lapangan
harus dapat mengungkapkan forces (daya, kekuatan) yang mendorong sutau tingkah
laku.
2.
Cara
pendekatan harus psikologis. Semua konsep harus didefinisikan secara
operasional, namun definisi operasional dalam teori lapangan tidak objektif
melainkan subjektif.
3.
Analisis
dalam teori lapanagan harus berawal dari situasi sebagai keseluruhan, tidak
dimulai dari elemen-elemen yang berdiri sendiri-sendiri. Dari awal yang
menyeluruh itu barulah dapat dilakukan analisis terhadap masing-masing elemen
ayau bagian dari situasi secara khusus.
4.
Tingkah
laku harus dianalisis dalam lapangan disaat dimana tingkah laku terjadi. Cara
pendektannya sistematis jadi tidak perlu menghubungkan dengan masa lalu seperti
psikoanalisis.
5.
Bahasa
yang digunakan dalam teori lapangan harus eksak dan logis, jadi haurs berupa
bahasa matematik. Bahasa matematik menurut Lewin bersifat kualitatif. Dalam
hubungan ini ia meminjam istilah-istilah dari geometri untuk menerangkan
persitiwa-peristiwa psikologi.
Metode Konstruktif memerlukan
konstruk-konstruk yaitu elemen dari teori lapangan, sedangkan konsep adalah
elemen-elemen dari konstruk, konstruk yang terpenting dari teori lapangan
tentunya adalah lapangan itu sendiri yang dalam psikologinya diartikan sebagai
lapangan kehidupan (life space)
Inti daripada teori medan ini ialah meneliti
struktur medan hidup (life space) beserta pribadinya, personnya, life space
sosial atau medan sosial. Medan hidup ini merupakan kondisi-kondisi,
syarat-syarat, dan situasi-situasi konkret yang menyertai gerak pribadi, gerak
person tadi.Objek manusia dianggap sebagai organisme.
Cara bekerjanya teori medan itu mempergunakan
metode hypothetico deduktif (hypothetico deductive method)Metode hypothetic
deduktif dengan metode ini proposisi-proposisi tertentu dikembangkan sebgai
hipotesis-hipotesis dan ditundukan kepada verifekasi dengan mendedukasikan dan
membandingkan akibat-akibat itu dengan fakta-fakta, hipotesis awal dinilai
berdsarkan perbandingan semacam ini, melalui prosedur yang agak rumit dan tahap
pertahap. Prosedur ini merupakan pengujian panjang terhadap hipotesis yang
dapat mencapai substansi hyoptesis penerimaan dan atau penolakan hypothesis
Di dalam metode deduktif proses kerja
(berpikir0 mulai dengan aksioma-aksioma yang dianggap umum dengan mencari
implikasi-implikasi jadi aksioma tadi kepada hal-hal yang khusus. Misalnya
suatu aksiomanya semua logam dipanasi akan menuai, maka implikasinya ialah
membuktikan bahwa pada tiap-tiap jenis logam yang dipanasi muai atau tidak.
Aksioma yang telah dipergunakan sebagai pangkal mula penyelidikan dianggap
sebagai kebenaran pokok.Lawan daripada metode deduktif ialah metode induktif
yang bekerja dari kebenaran-kebenaran khusus menuju kepada kebenaran umum. Lain
halnya pada teori medan, metode hypothetico deduktif mulai dengan sekedar
aksioma artinya aksioma yang masih bersifat hipotesis, artinya kebenarannya
harus dibuktikan, ialah dengan membuktikan kebenaran-kebenaran khusus yang
terkandung dalam aksioma yang dikemukakan.
Pertanda lain dalam teori medan ialah memakai
bahasa genotype (genotype secara harfiah tipe gen adalah istilah yang dipakai
untuk menyatakan keadaan suatu individu atau sekumpulan individu populasi.
Genotife dapat merujuk pada keadaan genetic suatu lokus maupun keseluruhan
bahan genetic yang dibawa oleh kromosom atau genom.(sumber :http://id.m.wikipedia.org/wiki/genotipe)
. Misalnya ketika Kurt Lewin menyelidiki watak bangsa Amerika dan Jerman,
dengan melukiskan atau menyebutkan perbedaan-perbedaan kedua bangsa tadi dengan
mengemukakan kenyataan-kenyataan atau dasar-dasar kondisi sosialnya, misalnya
bagaimana pola kebudayaannya, bagaimana pola bahasanya, dan sebagainnya, yang
berbeda dengan pelukisan dengan bahasa phenotypis (Phenotip merupakan ,
misalnya menyebutkan sifat-sifat dan kedua bangsa itu.
Semua hal yang menjadi dasar-dasar kondisi
medan hidupnya ialah medan sosialnya, medan sosio-psikisnya, lingkungan
geraknya. Dan lagi bahwa di dalam teori medan dipakailah konsepsi-konsepsi
mathematis, yaitu yeng terkenal dengan psikologi tipologi atau tegasnya
konsepsi-konsepsinya dilukiskan dengan gambaran-gambaran yang bersifat
mathematis. Sebagai contoh untuk melukiskan person dengan life spacenya secara
tipologis ialah sebagai berikut:
Gambar L merupakan bangun tertutup, misalnya lingkungan,
elips, dan sebagainnya, dan di dalam bangun tertutup tadi terdapatlah titik P.
simbol L representasi daripada life space (lingkungan, medan hidup) dan P
adalah representasi person atau orangnya, manusia. L bersama P yang merupakan
life spacenya dengan daerah
------
(medan) geraknya disebut locomotion. Dan
untuk melukiskan gerak manusia dipakailah gambar anak panah dengan titik
tangkap yang secara teknis disebut vektor
P
(+)
Dari gambar ini menerngkan ahwa person P
bergerak menuju (+)
|
|
I
(+) (-) II
Misalnya anak kecil tahu di meja ada roti,
dan anak ingin makan roti, gerak kemauan anak tadi digambakan dengan gambar I,
tetapi sebaliknya kalau nak tadi melihat di lantai ada cacing, dan taut atau
tidak senang pada cacing dan berusaha menjauhinya maka representasi
tipologisnya dengan gambar II.
Selanjutnya untuk menerngkan tingkah laku
manusia diakai rumus sebagai berikut :
B = F (PE) dimana dalam rumus ini terdapat
simbol-simbol : B = Behavior (tingkah laku); P = Person, manusianya; E =
Environment, milie; F = Fungsi, sehigga rumus tadi harus dibaca : Tingkah laku
(B) adalah fungsi Person (P) dan milie (E). Artinya bahwa ingkah laku mausia
itu bergantug kepada pribadi (person) dan lingkungan sekitarnya (milie). Dus, jikalau salah satu
-----------------------
Di rumah dan E di pawai itu berbeda walaupun
P tetap, tetapi B pasti berubah. Jadi dengan memanifestasikan salah satu faktor
dari rumus itu tentulah faktor yang lain
berubah. Untuk mengubah B haruslah diubah P dan atau E. Sebagai contoh, untuk
membina tingkah laku anak-anak sekolah ke arah tingkah laku berkepribadian
nasional dapat dilaksanakan pertama-tama P diubah misalnya dididik, diajar,
diberi ceramah dan sebagainya atau E diubah, misalnya dengan menyuruh orang
lain di sekolah bertingkah laku yang baik, (.g berpakaian sopan), maka
anak-anak tadi akan tertariklah pada situasi yang telah berubah tadi dan
berusaha untuk menirunya.
Atau anak-anak diindroktrinasi dan milieu
sekitar diubah sejajar dengan isi indroktrinasi pastilah tingkah lakunya akan
berubah ke arah yang diharapkan. Dus, secara prinsipiil di dalam teori medan
itu untuk mengubah pribadi (yang manifestasinya terlihat pada B) maka haruslah
dapat mengubah medan sosialnya dan medan psikologinya. Atau dengan perkataan
lain kita harus menguasai medannya, sebab sesuatu itu (e.g. kepribadiannya)
tidak lain pada produk medannya maka kita dapat menciptakan apa yang kita
kehendak.
Sebagai akhir pembicaraan dalam Bab V ini
patutlah dikemukakan implikasi dari masalah-masalah yang telah dibahas di dalam
psikopaedagogik in actionnya, implikasi sosiopaedagogisnya dalam kehidupan
masyarakat sekolah.
Kita, pendidik termasuk juga orang tua dan
orang dewasa lainnya, harus memahami individualitas anak-anak dan kita bina
dengan interaksi sosial kea rah sosialisasi individualitas anak-anak agar
supaya dapat kita bombing kea rah pribadi-pribadi manusia Pancasila Indonesia.
Di dalam kegiatan-kegiatan paedagogis
haruslah kita benar-benar memberikan konsepsi dan teladan yang bersifat
nasional Indonesia, ataupun bertitik tolak dari kepribadian dan kebudayaan
nasional Indonesia, sehingga anak-anak dapat mengidentifikasikan kepada
pendidik-pendidiknya. Tetapi perlu dijamin lebih dahulu bahwa para petugas
dalam bidang pendidikan harus benar-benar telah berpribadi Indonesia sejati,
sebab apabila pendidik salah satu di antaranya menyeleweng, tentulah
penyelewengan akan mudah meluas.
Selain daripada itu kita harus dapat membina
interaksi sosial yang sehat bagi anak-anak di sekolah maupun di rumah.Untuk
bisa mengadakan interaksi yang sehat, kita harus dapat mengerti individualitas
dan sosialitas anak-anak, dan kita harus dapat menciptakan iklim yang baik
untuk interaksi sosial di sekolah bagi anak-anak dan seluruh warga sekolah,
demikian pula di masyarakat yang lebih luas. Dan untuk bisa menciptakan iklim
interaksi yang sehat kita harus dapat menguasai medan sosial anak-anak, dan
dengan begitu kita dapat memanipulasi medan sosial anak-anak, penguasaan dan
pemanipulasian medan mana kita arahkan kepada medan hidup masyarakat Pancasila
Indonesia supaya kita dapat membina tingkah laku anak-anak kea rah pola tingkah
laku manusia Indonesia baru yang berjiwa dan berwatak Pancasila.
Las Vegas (NV) Casino - Mapyro
BalasHapusWelcome to Las Vegas, Nevada's biggest 서울특별 출장샵 casino! Featuring 2,176 slot machines, 원주 출장샵 over 200 table games, a 650,000 충청남도 출장샵 square foot casino 이천 출장안마 and 광양 출장마사지 more, this place is